- Job sheet praktikum uji bahan 1 oleh Aiyub, ST.
- Karya tulis “Sifat fisis kayu” oleh Apri Heri
Iswanto, S.Hut, M.SI
- Buku petunjuk praktikum laboratorium pengujian bahan oleh Anni Susilowati, dkk.
Tujuan :
Menentukan kadar air berbagai jenis kayu
pada keadaan/kekeringan tertentu dan menilai karakteristik kayu ( kekuatan,
mutu) kayu dimjau dari kadar airnya.
Dasar Teori :
Kadar air kayu
merupakan banyaknya air yang terdapat dalam kayu yang dinyatakan dalam persen
terhadap berat kering tanurnya. Air dalam kayu terdapat dalam dua bentuk yaitu
air bebas yang terdapat pada rongga sel dan air terikat (imbibisi) yang
terdapat pada dinding sel. Pada dasarnya pengeringan kayu
bertujuan untuk mengeluarkan air yang terdapat dalam kayu. Keuntungan dari
pengeringan itu adalah untuk menjaga kestabilan dimensi kayu dan menambah
kekuatan kayu, karena apabila makin rendah kadar airnya maka makin kuat kayu
tersebut dan sebaliknya.
Alat dan Bahan :
Alat :
- Timbangan (ketelitian 0,01 gram)
- Oven pengering
- Desikator
- Gergaji
- Kain lap
Bahan :
- Kayu dengan ukuran: 5x 5x 5 cm
Keselamatan Kerja :
- Pakai seragam praktek
- Pusatkan perhatian pada pekerjaan
- Ikutilah petunjuk instruktur
- Pengunakan alat sesuai dengan fungsinya
- Gunakan perlengkapan keselamatan kerja
- Simpan alat pada tempatnya
Langkah Kerja :
Persiapkan kayu yang ingin diuji kadar
airnya, kemudian potong kayu sesuai ukuran-ukuran di atas. Segera setelah
dipotong, kayu ditimbang beratnya dengan ketelitian ± 0,2 %. Kemudian catat
beratnya (awal/basah), misalnya B gram. Setelah itu, keringkan kayu dalam oven
pengering pada suhu tetap 103° ± 2° C sampai tercapai berat tetapnya (± 24
jam). Keluarkan kayu dalam oven pengering, kemudian dinginkan kayu dengan
menggunakan desikator. Setelah dingin, timbanglah beratnya (kering) dan
catatlah hasil penimbangannya, misal B1 gr.
Perhitungan :
Hitung kadar airnya dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Keterangan:
B = Berat awal (sebelum di oven), gr
B1 = Berat akhir (berat kering oven), gr